- Back to Home »
- Perkembangan Sastra di Indonesia
Posted by : Unknown
Sunday, November 17, 2013
Perkembangan Sastra di Indonesia
Ketika
kita membahas masalah perkembangan sastra Indonesia, bayangan kita
seringkali tertuju pada angkatan-angkatan sastra Indonesia, seperti
angkatan 1920-an atau disebut juga angkatan Balai Pustaka; angkatan
1933, yang disebut juga angkatan Pujangga Baru; angkatan 1945 yang
disebut angkatan Pendobrak, dan angakatn 1966 atau disebut juga angkatan
Orde Lama.
Angkatan 1920-an identik dengan novel Marah Rusli berjudul Siti Nurbaya;
angkatan 1933 dengan tokoh sastrawannya Sutan Takdir Alisahbana (dalam
bidang prosa) dan Amir Hamzah (bidang puisi). Angjatan 1945 dengan tokoh
sentralnya, Chairil Anwar dengan puisi-puisinya yang sangat monumental
berjudul Aku. Angkatan 1966 dengan tokoh centralnya Dr. Taufik Ismail dengan kumpulan puisinya berjudul Tirani dan Benteng.
Pembagian
angkatan seperti itu dikemukakan oleh Hans Bague Jassin (H.B. Jassin),
seorang ahli sastra Indonesia yang sering disebut-sebut sebagai Paus
Sastra Indonesia. Tentu boleh-boleh saja kita setuju dengan pembagian
seperti itu, apalagi memang kepakaran H.B. Jassin dalam mengapresiasi
sastra Indonesia cukup mumpuni. Tetapi yang lebih penting kita ketahui
adalah bahwa sastra Indonesia dari masa ke masa mengalami perkembangan.
Menarik
untuk diperhatikan bahwa perkembangan sastra Indonesia berbanding lurus
dengan perkembangan dunia pendidikan di Indonesia. Pendidikan di
Indonesia, terutama pendidikan formal, dimulai tahun 1900-an, yaitu
ketika penjajah Belanda membolehkan bangsa boemi poetra (sebutan
untuk orang Indonesia oleh Belanda) memasuki pendidikan formal. Tentu
saja pendidikan formal saat itu adalah milik penjajah Belanda.
Karena
genre sastra terdiri dari tiga bentuk (yaitu puisi, prosa, dan drama),
maka ada baiknya kita menganalisis perkembangan genre sastra ini dari
tiga bentuk itu. Dengan demikian, dalam pembelajaran ini Anda akan
menganalisis perkembangan puisi, prosa, dan drama dalam lingkup sastra
Indonesia.
Perkembangan Puisi
Dilihat
dari segi kewaktuan, puisi Indonesia dibedakan menjadi puisi lama dan
puisi modern. Puisi lama Indonesia umumnya berbentuk pantun atau syair.
Dan bersifat anonim karena tidak disebutkan siapa pengarangnya. Puisi
lama menjadi milik masyarakat.
Puisi
modern, atau puisi baru, berkembang sejak bangsa Indonesia mengenal
pendidikan formal. Maka puisi modern Indonesia mulai muncul tahun
1920-an karena pada tahun itulah bangsa terdidik Indonesia mulai muncul.
Sejak itu puisi baru Indonesia terus berkembang. Sejarah perpuisian
Indonesia mencatat beberapa penyair berikut:
I Angkatan Balai Pustaka-Angkatan ‘66
Angkatan
|
|||
Balai Pustaka
|
Punagga Baru
|
‘45
|
‘66
|
1. Muhammad Yamin
2. Roestam Effendi
3. Sanusi Pane.
|
1. Amir Hamzah
2. J.E. Tatengkeng
3. Sutan Takdir Alisjahbana
|
1. Chairil Anwar
2. Sitor Situmorang
3. Asrul Sani
4. Harijadi S. Hartowardijo
|
1. Rendra
2. Ramadhan K.H.
3. Toto Sudarto bachtiar
4. Sapardi Djoko Damono
5. Subagio Sastrowardojo
6. Ajip Rosidi
7. Kirdjomulyo
8. Taufik Ismail
9. Goenawan Mohamad
10. Masur Samin
11. Hartijo Andangdjaja
12. Piek Ardijanto Suprijadi
13. Slamet Sukirnanto
14. Toeti Heraty
15. Abdul Hadi W.M.
16. Darmanto Jatman
|
II. Angkatan ’70-an sampai sekarang
Angkatan
|
||
’70-an
|
’90-an
|
‘2000-an
|
1. Sutardji Calzoum Bachri
2. Yudhistira Ardinugraha
3. Linus Suryadi A.G.
4. Leon Agusta
5. Hamid Jabar
6. Eka Budijanta
7. F. Rahardi
8. Emha Ainun Nadjib
9. Djawawi Imron
|
1. Sides Sudyarto D.S.
2. Rahim Qahhar
3. Arwan Tuti Arta
4. Gunoto saparie
5. Rusli Marzuki Saria
6. Husni Jamaluddin
7. Ibrahim Sattah
8. Agus Sarjono
9. Cecep Syamsul Hari
10. Soni Farid Maulana
11. Acep Zam-zam Nur
12. Joko Pinurbo
13. dll
|
1. Nenden Lilis Aisyah
2. Mohamad Wan Anwar
3. Jamal D. Rahman
4. dll.
|
Penyebutan
nama-nama di atas tentu saja masih belum lengkap karena penyair-penyair
Indonesia yang tersebar di berbagai daerah masih banyak. Boleh jadi
jumlahnya sampai ratusan, bahkan ribuan. Yang tercatat di atas hanyalah
penyair-penyair yang secara intens kerap muncul di media massa dengan
karya-karyanya, baik karya berbentuk puisi itu sendiri maupun
esai-esainya. Dan oleh pengamat sastra (kritikus) dicatat namanya sebagai penyair yang karyanya layak disebut puisi-puisi yang bermutu.
Kita
kutip karya-karya mereka berikut ini. Tentu saja tidak semua karya
mereka tercatat di sini karena akan menghabiskan berlembar-lembar
kertas, atau bahkan berjilid-jilid buku. Yang dicatat berikut ini adalah
nama yang paling terkenal dan emwakili zamannya.
Muhammad Yamin
Lahir di Sawah Lunto 23 Agustus 1903
Bahasa, Bangsa
Selagi kecil berusia muda,
Tidur si anak di pangkuan bunda,
Ibu bernyanyi, lagu dan dendang
Memuji si anak banyaknya sedang;
Buai sayang malam dan siang,
Buian tergantung di tanah moyang.
Terlahir bangsa berbahasa sendiri
Diapit keluarga kanan dan kiri
Besar budiman di tanah melayu
Perasaan serikat menjadi padu
Dalam bahasanya permai merdu
Meratap menangis bersuka raya
Dalam bahagia bala dan baya
Bernafas kita pemanjangklan nyawa
Dalam bahasa sambungan jiwa
Di mana Sumatra, di situ bangsa
Di mana Perca di sana bahasa
Andalasku sayang, jana bejana
Sejakkan kecil muda teruma
Sampai mati berkalang tanag
Lupa ke bahasa tiadakan pernah
Ingat pemuda, Sumatra hilang
Tiada bahasa, bangsa pun hilang
Amir Hamzah
Disebut-sebut sebagai Raja Penyair Pujangga Baru,
Padamu Jua
Habis kikis
Segala cintaku hilang terbang
Pulang kemvbali aku padaMu
Seperti dahulu
Engkaulah kandil kemerlap
Pelita jendela di malam gelap
Melambai pulang perlahan
Sabar, setia selalu
Satu kekasihku
Aku manusia
Rindu rasa
Rindu rupa
Di mana engkau
Rupa tiada
Suara sayup
Hanya kata merangkai hati
Engkau cemburu
Engkau ganas
Mangsa aku dalam cakarmu
Bertukar tangkap dengan lepas
Nanar aku, gila saar
Sayang berulang padamu jua
Engkau pelik menarik ingin
Serupa dara di balik tirai
Kasihku sunyi
Menunggu seorang diri
Lalu waktu-bukan diliranku
Mati hari bukan kawanku
Chairil Anwar
Aku
Kalau sampai waktuku
Kumau tak seorang kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang
Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri
Dan aku akan lebih tidak peduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi
Maret 1943
Willibrordus Surendra (W.S. Rendra)
Episode
Kami duduk berdua
Di bangku halaman rumahnya.
Pohon jambu di halaman iti
Berbuah dengan lebatnya
Dan kami senang memandangnya.
Angin yang lewat
Memainkan daun yang berguguran.
Tiba-tiba ia berkata:
“Mengapa kancingbajumu lepas terbuka?”
Aku hanya tertawa.
Lalu ia sematkan dengan mesra
Sebuah peniti menutup bajuku.
Sementara itu
Aku bersihkan guguran bunga jambu
Yang mengotori rambutnya
Taufiq Ismail
Dengan Puisi, Aku
Dengan puisi aku bernyanyi
Sampai senja umurku nanti
Dengan puisi aku bercinta
Berbatas cakrawala
Dengan puisi aku mengenang
Keabadian Yang Akan Datang
Dengan puisi aku menangis
Jarum waktu bila kejam mengiris
Dengan puisi aku mengutuk
Nafas zaman yang busuk
Dengan puisi aku berdoa
Perkenankanlah kiranya.
Sutardji Calzoum Bachri
Tapi
Aku bawakan bunga padamu
tapi kau bilang masih
Aku bawakan resahku padamu
tapi kau bilang hanya
Aku bawakan darahku padamu
tapi kau bilang Cuma
Aku bawakan mimpiku padamu
tapi kau bilang meski
Aku bawakan dukaku padamu
tapi kau bilang tapi
Aku bawakan mayatku padamu
tapi kau bilang hampir
Aku bawakan arwahku padamu
tapi kau bilang kalau
Tanpa apa aku datang padamu
wah!
Acep Zamzam Noor
Cipasung
Di lengkung alis matamu sawah-sawah menguning
Seperti rambutku padi-padi semankin merundukkan diri
Dengan ketam kupanen terus kesabaran hatimu
Canghkulku iman dan sajadahku lupur yang kental
Langit yang menguji ibadahku meteskan cahaya redup
Dan surauku terbakar kesunyian yang menyalakan rindu
Aku semakin mendekat pada kepunahan yang disimpan bumi
Pada lahan-lahan kepedihan masih kutanam bijian hari
Bagi pagar-pagar bamboo yang dibangun keimananku
Mendekatlah padaku dan dengarkan kasidah ikan-ikan
Kini hatiku kolam yang menyimpan kemurnianmu
Hari esok adalah perjalananku sebagai petani
Membuka ladang-ladang amal dalam belantara yang pekat
Pahamilah jalan ketiadaan yang semakin ada ini
Dunia telah lama kutimbang dan berulang kuhancurkan
Tanpa ketam masih ingin kupanen kesabaanmu yang lain
Atas sajadah Lumpur aku terseungkur dan berkubur
Nenden Lilis Aisyah
Negeri Sihir
Angin surut dan cahaya beringsut
Waktu seakan turun menemui kegaiban
Kerisik senyap, segala sunyi
Bertabuh di kegelapan
Negeri tempatku hidup telah jadi mimpi
Alangkah jauh, bagai bayang-bayang
Aku entah berjejak di mana
Tak juga pergi bersama suara-suara
Inilah ketiadaan, ruang kekal kekosongan
Tempat segalanya menghilang
Perkembangan Prosa
Seiring
dengan perkembangan puisi, prosa Indonesia pun berkembang pula. Seperti
puisi, prosa pun mengenal prosa lama dan prosa baru atau prosa modern.
Prosa lama bersifat anonim; dengan penjenisannya meliputi dongeng,
hikayat, fabel, sage. Sedangkan prosa baru, dengan diukur dari panjang
pendeknya, meliputi cerpen, novelet, dan novel/roman.
Prosa Indonesia baru pun mulai muncul tahun 1920-an, dengan ditandai munculnya novel monumental berjudul Siti Nurbaya, buah karya Marah Rusli. Lalu zaman Pujangga Baru muncul pula Sutan Takdir Alisjahbana dengan roman berjdul Layar Terkembang. Lalu, menjelang kemerdekaan muncul Armiyn Pane yang menulis novel Belenggu yang dianggap novel modern pada zamannya.
Tahun 1945 perlu dicatat nama Idrus sebagai prosaic cerpen. Buku kumpulan cerpennya Dari Ave Maria ke Jalan Lain Ke Roma menjadi buku yang cukup terkenal. Selain itu juga novel singkat yang digarap dengan nada humor berjudul Aki.
Tahun
1949 muncul novel karya Achdiat Karta Miharja berjudul Atheis. Atheis
termasuk novel yang cukup berhasil karena hamir semua unsurnya menonjol
dan menarik unuk dibaca. Dengan mengambil latar Pasundan berhasil
mengangkat sebuah tema terkikisnya sebuah kepercayaan keagamaan. Hasan,
tokoh utama dalam novel ini, adalah orang yang 180 derajat berbalik dari
taat beragama tiba-tiba menjadi seorang yang atheis karena pengaruh
pergaulannya dengan Rusli dan Anwar yang memang berpaham komunis.
Tahun 1955 muncul cerpen yang sangat terkenal, berjudul Robohnya Surau Kami,
buah karya Ali Akbar Navis (lebih dikenal dengan A.A. Navis). Cerpen
ini sarat dengan kritik sosial menyangkut kesalahan orang dalam menganut
agama. Navis nambapknya ingin mendobrak paham keagamaan masyarakat
Indonesia yang mengira beribadah hanyalah sekedar melaksanakan shalat,
puasa, atau mengaji Quran; sedangkan kegiatan lain di luar ibdah formal,
sepertimencari nafkah, peduli pada sesama dan alam dibaikan. Lewat
tokoh Haji Shaleh yang tiba-tiba masuk neraka karena ulahnya di dunia
yang mengabaikan kepentingan keluarga.
Tahun
1968 muncul novel berjudul Merahnya Merah, garapan Iwan Simatupang,
sebuah novel yang cukup absurd, terutama dalam hal gaya bercerita. Namun
demikian, novel ini banyak memperoleh pujian dan sorotan para kritikus
sastra, baik dalam maupun luar negeri.
Tahun 1975 nuncul novel Harimau! Harimau!,
buah karya Mochtar Lubis, menceritakan tentang tujuh orang pencari
damar yang berada di tengah sutan selama seminggu. Mereka adalah Pak
Haji, Wak Katok, Sutan, Talib, Buyung, Sanip dan Pak Balam. Di tengah
hutan itu mereka berhadapan dengan seekor harimau yang tengah mencari
mangsa. Empat orang di antara tujuh orang itu (Pak Balam, Sutan, Talib,
dan Pak Haji). Kecuali Pak Haji yang meinggal karena tertembak senapan
Wak Katok, tiga yang lalinnya meninggal karena diterkam Harimau.
Haimau!
Harimau! Sarat dengan pesan moral, yaitu bahwa setiap manusia harus
mengakui dosanya agar terbebas dari bayang-bayang ketakutan. Pak Balam,
orang yang pertama terluka karena diterkam harimau, mengakkui
dosa-dosanya di masa muda, dan menyuruh para pendamar yang lain juga
mengakui dosa-dosanya. Semua memang mengakui, hanya Wak Katok yang
enggan mengakuinya.
Tahun 1982, muncul novel Ronggeng Dukuh Paruk, karya Ahmad Tohari, sebuah novel yang berhasil mendeskripsikan adat orang Jawa, khususnya Cilacap.
Tahun 1990, Ramadhan K.H. menulis novel berjudul Ladang Perminus,
sebuah novel yang mengisahkan tentang korupsi di tubuh Perusahaan
Minyak Nusantara (Perminus). Novel ini seolah-olah menelanjangi tindakan
korupsi di tubuh Pertamina, sebagai perusahaan pertambanyak minyak
nasional.
Dan novel paling mutakhir adalah Saman,
1998, karya Ayu Utami. Ayu Utami termasuk novelis yang membawa
pembaharuan dalam perkembangan novel Indonesia. Dalam Saman, Ayu Utami
tidak sungkan-sungkan membahas masalah seks, sesuatu yang di Indonesia
dianggap kurang sopan untuk diungkap. Tapi mungkin zamannya sudah
berubah, kini masalah sesks sudah bukan merupakan hal yang tabu untuk
diungkapkan. Ironis, bahwa yang mengungkap secara detail dan sedikit
jorok dalam nobvel ini adalah justru seorang wanita, Ayu Utami.
Dan
untuk tahun 2000-an ini, tepatnya tahun 2003 yang baru silam, telah
terbit novel termuda, dari penulis termuda pula yang menulis novel
berjudul Area X, sebuah novel futurisktik tentang Indonesia tahun
2048, mengenai deribonucleic acid dan makhlluk ruang angkasa. Novel ini
ditulis oleh Eliza Vitri Handayani, seorang siswi kelas 2 SMA Nusantara
Magelang, sebuah SMA favorit di Indonesia.
Begitulah perkembangan genre sastra prosa di Indonesia.
Perkembangan Drama
Perkembangan
drama di Indonesia tak sesemarak dan setua perkembangan puisi dan
prosa. Kalau puisi dan prosa mengenal puisi lama dan porsa lama, tak
demikianlah dengan drama. Genre sastra drama di Indonesia benar-benar
baru, seiring dengan perkembangan pendidikan di Indonesia, muncul pada
tahun 1900-an.
Sastra
drama di Indonesia ditulis pada awal abad 19, tepatnya tahun 1901, oleh
seorang peranakan Belanda bernama F. Wiggers, berupa sebuah drama satu
babak berjudul Lelakon Raden Beij Soerio Retno. Untuk selanjutnya
bermunculanlah naskah-naskah drama dalam bahasa Melayu Rendah yang
ditulis oleh para pengarang peranakan Belanda dan atau Tionghoa.
Selanjutnya,
anak Indonesia sendiri yang mulai menulis drama. Berikut ini Anda akan
disuguhi beberapa dramawan Indonesia dari mulai Rustam Effendi (lahir
1903) sampai dengan Hamdy Salad (lahir 1961).
Tahun Kelahiran Pengarang
|
Pengarang
|
Judul
|
1903
1905
1906
1916
1918
1920
1921
1926
1928
1933
1934
1935
1937
1938
1938
1941
1942
1943
1944
1945
1946
1949
1955
1959
1961
|
Rustam Effendi
Sanusi Pane
Abu Hanifah
Trisno Sumarjo
D. Jayakusuma
Utuy Tatang Sontani
Usmar Ismail
Asrul Sani
Mohammad Diponegoro
Misbach Yusa Biran
D. Sularto
Rahman Age
Motinggo Busye
Ajip Rosidi
Saini KM
Arifin C. Noer
Vredi Kasram Marta
Aspar Paturusi
Putu Wijaya
Wisran Hadi
Akhudiat
N. Riantiarno
Yono Daryono
Arthur S. Nalan
Hamdy Salad
|
Bebasari
Kertajaya
Taufan di Atas Asia
Tumbang
Rama Bargawa
Bunga Rumah Makan
Leburan Seniman
Mahkamah
Iblis
Bung Besar
Domba-domba Revolusi
Pembenci Matahari
Malam Jahanam
Masyitoh
Egon
Dalam Bayangan Tuhan atawa Interogasi
Syeh Siti Jenar
Perahu Nuh II
Dam
Cindua Mato
Jaka Tarub
Sampek Engtay
Ronggeng-ronggeng
Syair Ikan Tongkol
Perempuan dalam Kereta
|
INGIN MERASAKAN KEMENANGAN DI DALAM BERMAIN TOGEL TLP KI ANGEN JALLO DI NMR (_0_8_5_2_8_3_7_9_0_4_4_4_) JIKA INGIN MENGUBAH NASIB KAMI SUDAH 20 X TERBUKTI TRIM’S ROO,MX SOBAT
ReplyDeleteINGIN MERASAKAN KEMENANGAN DI DALAM BERMAIN TOGEL TLP KI ANGEN JALLO DI NMR (_0_8_5_2_8_3_7_9_0_4_4_4_) JIKA INGIN MENGUBAH NASIB KAMI SUDAH 20 X TERBUKTI TRIM’S ROO,MX SOBAT
INGIN MERASAKAN KEMENANGAN DI DALAM BERMAIN TOGEL TLP KI ANGEN JALLO DI NMR (_0_8_5_2_8_3_7_9_0_4_4_4_) JIKA INGIN MENGUBAH NASIB KAMI SUDAH 20 X TERBUKTI TRIM’S ROO,MX SOBAT
KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.الالله صلى الله عليه وسلموعليكوتهله صلى الل
DeleteKAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.الالله صلى الله عليه وسلموعليكوتهله صلى الل
KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.الالله صلى الله عليه وسلموعليكوتهله صلى الل